Rabu, 20 Maret 2013

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI


1.     Perlunya Pengembangan Sistem
 Dalam pengembangan suatu sistem, ini berarti menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perlunya sistem diperbaharui atau diganti yaitu :
  1. Adanya permasalahan yang ditimbulkan oleh sistem lama seperti
  1. Ketidakberesan 
  1. Hal ini pada menyebabkan sistem lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan seperti :
- kecurangan-kecurangan, yang mengakibatkan tidak amannya kekayaan perusahaan dan kebenaran dari data kurang terjamin.- kesalahan-kesalahan yang menyebabkan kebenaran dari data kurang terjamin.- tidak efisiennya operasi.tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.
  1. Pertumbuhan Organisasi
Pertumbuhan organisasi menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru. Pertumbuhan ini seperti kebutuhan akan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru. Semua ini mengakibatkan sistem lama tidak efektif lagi.
  1. Untuk meraih kesempatan-kesempatan (opportunities)
Disini maksudnya adalah dengan pengembangan system kita dapat mempromosikan usaha kita melalui internet sehingga kita bisa meraih kesempatan-kesempatan untuk mendapatkan dan meningkatkan pelanggan.
  1. Adanya instruksi-instruksi (directives)
Penyusunan system yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi-instruksi dari atasan pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah. 2.    Prinsip pengembangan system
 Ada beberapa prinsip yang tidak boleh dilupakan yaitu :
  1. Sistem untuk manajemen
Setelah system selesai dikembangkan, maka yang menggunakan informasi dari system adalah manajemen sehingga system harus mendukung kebutuhan yang diperlukan oleh manajemen.
  1. Investasi modal yang besar
System yang dikembangkan membutuhkan dana modal yang besar. Investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal yaitu :- Semua alternative yang harus diinvestigasi
- Investasi yang terbaik harus bernilai
  1. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
Manusia merupakan factor utama yang menentukan berhasil tidaknya suatu system, baik dalam proses pengembangannya, penerapannya, maupun dalam proses operasinya. Oleh karena itu diperlukan orang yang terdidik yang menggunakan system ini disamping itu orang ini dapat memberikan solusi terhadap masalah-masalah yang dihadapi.
  1. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan system
Siklus atau daur hidup pengembangan system (System Development Life Cycle atau SDLC) umumnya menunjukkan tahapan-tahapan kerja dan tugas-tugas kerja yang harus dilakukan.
  1. Proses pengembangan system tidak harus urut
Disini dimaksud adalah langkah-langkah dapat dilakukan secara bersamaan.
  1. Jangan takut membatalkan proyek
Proyek yang sudah tidak layak lagi, maka proyek tersebut harus dihentikan atau dibatalkan karena apabila proyek ini diteruskan maka akan membuang dana saja.
  1. Dokumentasi harus ada dan pedoman dalam pengembangan system
Kegagalan membuat dokumentasi kerja adalah kesalahan kritis yang dibuat analis system. Dokumentasi ini dibuat pada waktu proses dari pengembangan system, karena dokumentasi ini dapat dihasilkan dari hasil kerja tiap-tiap langkah dari pengembangan system. Dokumentasi ini nantinya digunakan bahan komunikasi antara analis system dengan pemakai system dan dapat digunakan untuk mendorong keterlibatan pemakai sistem 3.     Tahapan pengembangan system informasi (SDLC)
 - Model WaterfallDisebut dengan waterfall karena proses tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Sebagai contoh tahap desain harus menunggu selesainya tahap sebelumnya yaitu tahap requirement. Secara umum tahapan pada model waterfall dapat dilihat pada gambar berikut :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQ8JSnqMA3v6WfcW0bjl2DXcQ4sZ8JzyqHrJAJIxP1ZdZmgvAvJAg0UvaUfqn4jT3EQKfPtuq370caTWsZPddH6-6GxIjcqEaZVkYDSpso9UvhvvJGB2nnudUAjwKoMhVapH370IljwuI/s320/waterfall.JPGPressman memecah model ini menjadi 6 tahapan meskipun secara garis besar sama dengan tahapan-tahapan model waterfall pada umumnya. Berikut adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam model ini menurut Pressman:· System / Information Engineering and Modeling. Pemodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti hardware, database, dsb. Tahap ini sering disebut dengan Project Definition.
· Software Requirements Analysis. Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dsb. Dari 2 aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan.
· Design. Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam bentuk “blueprint” software sebelum coding dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti 2 aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.
· Coding. Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.
· Testing / Verification. Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.
· Maintenance. Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada errors kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya.
 4.     Perencanaan sistem
 1. Merencanakan proyek-proyek sistem yang dilakukan oleh staf perencana• Mengkaji tujuan perencanaan strategi dan taktik perusahaanapakah bertujuan ke laba atau ke pelayanan masyarakat (pengabdian)• Mengidentifikasi proyek-proyek sistemIdentifikasi dapat berupa sistem informasi untuk: pengendalian penjualandan pemasaran, pengendalian distribusi, pengendalian persediaan,pengendalian keuangan• Menetapkan sasaran proyek sistemSasaran proyek harus sama dengan sasaran perusahaan, usahakan sasarandapat dinilai secara numerik. Misalkan Proyek sisstem infomasiPengendalian Penjualan dan Pemarasan mempunyai sasaran yaitu : pangsapasar meningkat sampai 25 % dalam 1 tahun, mengurangi piutang taktertagih sebanyak 20%.• Menetapkan kendala proyek sistemSering yang menjadi kendala dalam proyek sistem adalah: batasan dana,batasan waktu, umur ekonomis proyek, batasan peraturan yang berlaku,batasan organisasi yang tidak boleh diubah.• Menentukan prioritas proyek sistemBila proyek sistem mempunyai banyak modul, maka ada modul yangdidahulukan atau di priotitaskan. Kriteria prioritas nasional dapat berupa:mendapat manfaat dari penghematan, kemudahan pemakaian sistem,kebutuhan mendesak untuk memperbaiki kondisi yang tidak dapat ditolelirlagi. Kriteria tidak rasional dapat juga diterapkan misalkan: minat dandaya tarik bagi manajemen yang berkuasa, kebanggaan yang ditonjolkan.• Membuat laporan perencanaan sistem.Laporan Perencanaan sistem adalah tertulis• Meminta persetujuan manajemenDirektur utama akan menentukan apakah perencanaan sistem ini disetujuiatau tidak. 
2. Menentukan proyek sistem yang akan dikembangkan, dilakukan oleh komitepengarah• Menunjuk team analisProyek pengembangan sistem biasanya dilakukan oleh suatu team analis.Personil dapat terdiri dari Departemen Pengembangan Sistem sendiri yangada dalam perusahaan (bila mempunyainya), ditambah dengan manajermanajeryang terlibat dalam proyek sistem. Bila team pengembangansistem akan diambil dari luar perusahaan, maka konsultan pengembangansistem dapat ditunjuk secara langsung atau lewat pelelangan.• Mengumumkan proyek pengembangan sistemProyek sistem in£ormasi sangat perlu diumumkan secara terbuka, agarsemua pihak mengerti apa yang diharapkan dari sistem yang baru.Penjelasan tentang mengapa perubahan harus dilakukan dan bagaimanaperubahan ini akan mempengaruhi para pekerja dan manajer secaramenguntungkan. Bila penjelasan tersehut masuk akal, maka banyak orangyang akan menerima sekaligus menumbuhkan motivasi untuk membantukelancaran proyek sistem ini.
3. Menentukan proyek sistem yang dikembangkan oleh analis sistem• Mengidentifikasi kembali ruang lingkup dan sasaran proyek• Melakukan studi kelayakanStudi kelayakan adalah studi yang akan digunakan untuk menentukankemungkinan apakah pengembangan proyek sistem layak diteruskan ataudihentikan. Lama suatu studi kelayakan tergantung besarnya proyeksistem, dapat hanya per telpon, beberapa hari, beberapa bulan. Demikianpula biaya studi kelayakan dapat berkisar antara 5% sampai 10% dari nilaiproyek total• Menilai Kelayakan Proyek Sistem:o Kelayakan Teknis (technical feasibility)Pertanyaan kunci adalah: "Apakah teknologi ini nantinya dapat diterapkandi sistem?a. Ketersediaan teknologi di pasaran.b. Ketersediaan ahli yang dapat mengoperasikannyao Kelayakan Operasional (Operational Feasibility)Pertanyaan kunci adalah: "Dapatkah sistem, nantinya diterapkan di dalamorganisasi ?a. Kemampuan dari personilb. Kemampuan dari operasi sistem untuk menghasilkan informasic. Kemampuan pengendalian dari operasi sistemd. Efisiensi dari sistem
5.     Analisis sistem


Analisis dan rancangan sistem informasi merupakan bagian atau tahapan pengembangan sistem. Tahapan-tahapan pengembangan sistem informasi berhubungan dengan yang lain untuk membentuk suatu siklus.
Tahapan analisis sistem merupakan tahapan yang sangat penting karena kesalahan di dalam tahapan ini akan menyebabkan kesalahan pada tahapan selanjutnya. Proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru (Tata Sutabri, 2004: 88).Menurut Abdul Kadir (2003: 38) analisis sistem mencakup analisis kelayakan dan analisis kebutuhan yaitu :
  1. Analisis kelayakan
Analisis kelayakan merupakan proses yang mempelajari atau menganalisa permasalahan yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan akhir yang akan dicapai. Analisis kelayakan digunakan untuk menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan. Tahapan ini berguna untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar-benar dapat tercapai dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada permasalahan serta dampak terhadap lingkungan sekeliling. Lima macam kelayakan dalam merancang sistem informasi yaitu kelayakan teknik, kelayakan ekonomi, kelayakan operasi, kelayakanhukum dan kelayakan jadwal.
  1. Analisis kebutuhan
Analisis kebutuhan merupakan proses untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan. Spesifikasi kebutuhan adalah spesifikasi yang rinci tentang pengolahan data yaitu jumlah data yang harus diproses, waktu pengolahan saat data siap diproses sampai informasi yang dihasilkan. Spesifikasi ini digunakan untuk membuat  kesepakatan dalam pengembangan sistem.6.  Perencanaan sistem umum
 Seksi Perencanaan Umum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air, analisis kelayakan pengelolaan sumber daya air dan rencana pengelolaan kawasan lindung sumber air pada wilayah sungai, analisis mengenai dampak lingkungan, penerapan sistem manajemen mutu, bimbingan teknis dan pemberdayaan masyarakat dalam penyelenggaraan perencanaan umum. 7.     Evaluasi dan seleksi system
Tahap seleksi sistem merupakan tahap untuk memilih perangkat keras dan perangkat lunak untuk sistem informasi. Tugas ini membutuhkan pengetahuan yang cukup bagi yang melaksanakannya supaya dapat memenuhi kebutuhan rancang-bangun yang telah dilakukan. Pengetahuan yang dibutuhkan oleh pemilih sistem diantaranya adalah pengetahuan tentang siapa-siapa yang menyediakan teknologi ini, cara pemilikannya dsb.
 8.     Implementasi system
 Implementasi sistem adalah cara / pendekatan yang digunakan untuk meningkatkan efisien dan efektivitas serta kemudahan operasional yang dijalankan oleh pemakai yang akan mengoperasikan aplikasi tersebut. Adapun pendekatan yang dilakukan adalah sebagai yang diuraikan dibawah ini.  A.     Persiapan Data Master dan Data Awal :Data master dan data awal merupakan referensi data yang akan digunakan sebagai data valid pada saat testing dan pelatihan. Agar Data yang ada (Data Legacy) baik yang berbentuk paper dan paperless dapat dimanfaatkan dalam sistem aplikasi yang baru maka perlu dilakukan pembuatan sistem aplikasi pendukung untuk melakukan migrasi data dari format yang lama  ke Database format baru dengan tujuan :1.      Memiliki data yang terbaru dan terpusat.2.      Memliki sekuritas / keamanan data yang dirancang dengan sistem clustering database3.      Mengikuti format RDBMS (Relation Data Based Management System)4.      Dapat digunakan (retreave) pada aplikasi lain (SISTEM INFORMASI TERPADU).Pematangan dan migrasi data merupakan proses terbentuknya data hasil dari survei (raw data) menjadi informasi (datamart) yang dapat dimanfaatkan oleh sistem yang akan dibangun. Terdapat dua kriteria raw data yang dapat dimatangkan dan migrasi, yaitu data yang sudah berbentuk struktur tabel dan data dalam bentuk non-struktur tabel. B.     Penyusunan SOP (Standard Operating Prosedure) SOP – Standard Operational Procedure merupakan suatu urutan langkah kerja yang telah ditetapkan oleh manajemen. SOP digunakan untuk menjalankan suatu pekerjaan yang membutuhkan interaksi dengan unit kerja atau orang lain. SOP digunakan untuk mengatur kinerja setiap orang / petugas yang terlibat dalam menjalankan SIM RS ini.  SOP harus disusun sesuai dengan modul yang ada dalam SIM RS agar sistem ini berjalan sesuai dengan kaidah-kaidah prosedur yang baku. Standard Operational Procedure untuk mengoperasikan SIM RS harus menjelaskan urutan dan aliran formulir yang berlaku sesuai dengan alur bisnis yang telah ditetapkan. C.     Persiapan Unit Organisasi Pendukung Teknologi Informasi Agar SIM dapat diimplementasikan dengan baik,  maka perlu dibuat suatu unit organisasi yang menjalankan fungsi :-          Pusat konsultasi Help Desk : Melayani pengguna/operator secara online dari tempatnya bekerja didalam lingkungan Rumah Sakit-          Pendukung komputasi untuk eksekutif : membantu eksekutif untuk mengoperasikan komputernya serta penunjanggnya.-          Pengadaan training : Pemberian training kepada staf Rumah Sakit sebagai operator sistem, administrator sistem, administrator basisdata, atau sebagai pelatih (trainer to trainer) yang bekerjasama dengan Badan Pendidikan dan Latihan Internal untuk memberikan sarana dan prasarana pelatihan.-          Pusat konsultasi teknologi : Memberikan konsultasi tentang teknologi informasi kepada staf  Rumah Sakit yang membutuhkan.-          Pengamanan Jaringan : Mengelola keamanan jaringan Rumah Sakit.-          Pusat pelayanan operasional jaringan : Membantu staf Badan yang membutuhkan pertolongan di bidang jaringan dan mengelola Backbone.-          Administrasi server : mengelola server yang ada seperti web server, mail server, aplication server, database server, dll didalam lingkungan Rumah Sakit-          Manajemen data : mengelola data secara sistimatis serta mebuat back up data, tuning data, dll didalam lingkungan Rumah Sakit-          Pengembangan Kebijakan : Merencanakan dan mengembangkan kebutuhan akan piranti keras dan piranti lunak di lingkup Rumah Sakit sesuai dengan kebutuhannya. Unit ini bekerjasama dengan unit pelaksana lainnya, diharapkan juga mampu untuk membuat standarisasi proses dan prosedur kerja, sehingga menjadikan sistem tersebut stabil yang sudah diuji coba oleh staf Rumah Sakit. D.     Aplikasi : 1.  Free text QueryPada prinsipnya fungsi ini adalah untuk memberikan kemudahan kepada para pemakai dalam mengakses dan mendapatkan informasi yang ada didalam “Data Bank”. Dengan pendekatan ini pemakai diibaratkan akan mempunyai jangkauan langsung kepada informasi tanpa harus melalui pihak ketiga. Dalam hal ini pemakai akan memutuskan sendiri kriteria informasi apa yang dibutuhkan secara interaktif dengan memilih kriteria informasi yang tersedia dilayar komputer dan mengkombinasikan kriteria tersebut untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan yang diinginkannya. 2.  GrafikalSesuai dengan kelebihan dari Personal Komputer, tampilan yang akan dihadapi pemakai dibentuk dengan menggunakan tampilan grafis yang atraktif, baik bagi fasilitas pemasukan dan penyajian data, harus tersedia dalam bentuk grafik, sehingga lebih intuitif dan mudah bagi pemakai dalam mengoperasikan aplikasi. Hal ini diharapkan akan mendorong pemakai untuk lebih senang menggunakan aplikasi lebih lanjut. 3.  Pull Down MenuSesuai dengan pendekatan kemudahan pengenalan informasi, manusia lebih mudah mengingat nama dibandingkan dengan kode. Untuk hal tersebut, sistem ini harus dilengkapi dengan fasilitas untuk menampilkan informasi dengan bentuk tekstual, dibandingkan dengan sistem kode, sehingga pemakai aplikasi, khususnya pemakai entri data, dalam memasukan dan melengkapi informasi yang dibentuk, akan dengan mudah memilih informasi tersebut dengan daftar nama atau uraian yang ditampilkan dilayar, tanpa harus mengetahui kode apa yang digunakan berhubungan dengan data tersebut. Diharapkan dengan fasilitas dan pendekatan ini kesalahan pemasukan data akan dapat dikurangi sampai tingkat yang minimum. 4.  Drill Down FacilityUntuk memahami permasalahan atau menganalisa informasi, dibutuhkan ketajaman informasi yang diketahui. Berdasarkan itu, aplikasi ini harus dilengkapi dengan fasilitas yang memungkinkan pemakai untuk mengeksplorasi informasi dengan lebih rinci.Dari kumpulan informasi yang dimiliki, pemakai dapat menyaring kriteria yang dipilihnya. Setelah itu pemakai dapat menampilkan informasi tersebut dilayar dengan menggunakan fasilitas ‘Display’. Berdasarkan informasi yang telah ditampilkan, pemakai bisa mengeksplorasi informasi lebih lanjut untuk melihat hal yang lebih rinci dari suatu jenis informasi. Contohnya adalah bila pemakai menampilkan informasi rangkuman dari suatu program, maka dengan menyentuh kolom nama program tersebut bisa melihat rincian atau uraian kegiatan dari program tersebut. Bila ingin dirinci lebih lanjut, dapat diberi batasan kriteria tambahan, seperti tanggal kegiatan, penanggung jawab, dan juga referensi lainnya. Seberapa rinci informasi yang ingin ditampilkan, tergantung seberapa rinci informasi tersebut dibentuk, jadi tidak dibatasi lagi oleh keberadaan pemrogram komputer. 5.  Text ImageDalam mengolah informasi berdasarkan kebutuhan, diperlukan tampilan gambar yang dapat membantu merepresentasikan informasi tersebut dengan lebih baik. Dengan fasilitas ini pemakai dimungkinkan untuk menggabungkan text dan image sekaligus.6.  Informasi Yang ProaktifDengan fasilitas ini, pemakai dapat memiliki fasilitas untuk mengkombinasikan kriteria informasi yang dimiliki. Hal ini memungkinkan pemakai memperoleh informasi yang diharapkan dapat memenuhi suatu kriteria tertentu, dimana dapat membantu pemakai dalam melakukan analisa kemungkinan yang mungkin terjadi dengan proses yang dihadapinya. Sebagai contoh pemakai dapat memonitor realisasi anggaran pelaksanaan suatu program dan juga rencana aktifitas kegiatannya. Berdasarkan hal tersebut akan dapat diperkirakan apakah akan tersedia anggaran yang cukup untuk melaksanakan kegiatan kedepan lebih lanjut. 9.     Pemeliharaan sistem
Pemeliharaan sistem sangatlah penting bagi pengguna sistem. Karena, seringkali penggunaan sistem operasi menjadi tidak aman karena alasan-alasan seperti:·         Sistem terinfeksi malware aktif
·         Sistem berkas corrupt·         Perangkat keras melemah
Untuk mencegah hal-hal tesebut, digunakanlah mOS(maintenance Operating system) yang berfungsi untuk:·         Manajemen Malware yang aktif
·         Pemulihan data (recovery) dan perbaikan sistem berkas
·         Diagnosa perangkat keras.
mOS tidak menulis ke disk atau menjalankan kode apapun dari disk, memiliki akses langsung ke perangkat keras, dan hanya membutuhkan sedikit bagian dari perangkat keras untuk bekerja dengan sempurna. Selain dengan mOS, kita juga dapat memelihara sistem (pada windows) dengan cara-cara yang sederhana seperti:
·         Jangan pernah mematikan power sampai sistem benar-benar sudah shutdown.·         Buatlah backup data-data yang penting.
·         Lakukan defragment setidaknya satu bulan sekali
·         Sisakan sedikitspace kosong di partisi tempat sistem operasi berada.
·         Gunakan firewall jika anda terkoneksi dengan jaringan.
·         Lakukan pengecekan virus secara rutin.
 

Minggu, 17 Maret 2013

Sejarah BRI


Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim).
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini.