1. Perlunya Pengembangan Sistem
Dalam pengembangan suatu sistem, ini berarti
menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi perlunya sistem diperbaharui atau diganti yaitu :
- Adanya permasalahan yang
ditimbulkan oleh sistem lama seperti
- Ketidakberesan
-
Hal ini pada menyebabkan sistem lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan
yang diharapkan seperti :
- kecurangan-kecurangan,
yang mengakibatkan tidak amannya kekayaan perusahaan dan kebenaran dari data
kurang terjamin.- kesalahan-kesalahan
yang menyebabkan kebenaran dari data kurang terjamin.- tidak
efisiennya operasi.- tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.
- Pertumbuhan Organisasi
Pertumbuhan organisasi menyebabkan harus disusunnya sistem yang
baru. Pertumbuhan ini seperti kebutuhan akan informasi yang semakin luas,
volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang
baru. Semua ini mengakibatkan sistem lama tidak efektif lagi.
- Untuk meraih
kesempatan-kesempatan (opportunities)
Disini maksudnya adalah dengan pengembangan system kita dapat
mempromosikan usaha kita melalui internet sehingga kita bisa meraih
kesempatan-kesempatan untuk mendapatkan dan meningkatkan pelanggan.
- Adanya instruksi-instruksi
(directives)
Penyusunan system yang baru dapat juga terjadi karena adanya
instruksi-instruksi dari atasan pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti
misalnya peraturan pemerintah. 2.
Prinsip
pengembangan system
Ada beberapa
prinsip yang tidak boleh dilupakan yaitu :
- Sistem untuk manajemen
Setelah system selesai dikembangkan, maka yang menggunakan
informasi dari system adalah manajemen sehingga system harus mendukung
kebutuhan yang diperlukan oleh manajemen.
- Investasi modal yang besar
System yang dikembangkan membutuhkan dana modal yang besar.
Investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal yaitu :- Semua alternative yang harus diinvestigasi
- Investasi yang terbaik harus bernilai
- Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
Manusia merupakan factor utama yang menentukan berhasil tidaknya
suatu system, baik dalam proses pengembangannya, penerapannya, maupun dalam
proses operasinya. Oleh karena itu diperlukan orang yang terdidik yang
menggunakan system ini disamping itu orang ini dapat memberikan solusi terhadap
masalah-masalah yang dihadapi.
- Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan
dalam proses pengembangan system
Siklus atau daur hidup pengembangan system (System Development
Life Cycle atau SDLC) umumnya menunjukkan tahapan-tahapan kerja dan tugas-tugas
kerja yang harus dilakukan.
- Proses pengembangan system tidak harus urut
Disini dimaksud adalah langkah-langkah dapat dilakukan secara
bersamaan.
- Jangan takut membatalkan proyek
Proyek yang sudah tidak layak lagi, maka proyek tersebut harus
dihentikan atau dibatalkan karena apabila proyek ini diteruskan maka akan
membuang dana saja.
- Dokumentasi harus ada dan pedoman dalam pengembangan
system
Kegagalan membuat dokumentasi kerja adalah kesalahan kritis yang
dibuat analis system. Dokumentasi ini dibuat pada waktu proses dari
pengembangan system, karena dokumentasi ini dapat dihasilkan dari hasil kerja
tiap-tiap langkah dari pengembangan system. Dokumentasi ini nantinya digunakan
bahan komunikasi antara analis system dengan pemakai system dan dapat digunakan
untuk mendorong keterlibatan pemakai sistem 3.
Tahapan pengembangan system informasi
(SDLC)
- Model WaterfallDisebut dengan waterfall karena proses tahap demi tahap yang
dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan.
Sebagai contoh tahap desain harus menunggu selesainya tahap sebelumnya yaitu
tahap requirement. Secara umum tahapan pada model waterfall dapat dilihat pada
gambar berikut :
Pressman memecah model ini menjadi 6 tahapan meskipun secara
garis besar sama dengan tahapan-tahapan model waterfall pada umumnya. Berikut
adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam model ini menurut
Pressman:· System / Information Engineering and
Modeling. Pemodelan ini
diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan
diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting, mengingat
software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti
hardware, database, dsb. Tahap ini sering disebut dengan Project Definition.
· Software Requirements Analysis. Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan
difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat,
maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari
software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dsb. Dari 2
aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus
didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan.
· Design. Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas
menjadi representasi ke dalam bentuk “blueprint” software sebelum coding
dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan
pada tahap sebelumnya. Seperti 2 aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga
harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.
· Coding. Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer,
maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti
oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini
merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya dikerjakan
oleh programmer.
· Testing / Verification. Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan.
Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan,
agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan
kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.
· Maintenance. Pemeliharaan suatu software diperlukan,
termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak
selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada errors
kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang
belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya
perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem
operasi, atau perangkat lainnya.
4. Perencanaan
sistem
1.
Merencanakan proyek-proyek sistem yang dilakukan oleh staf perencana• Mengkaji tujuan perencanaan strategi dan
taktik perusahaanapakah bertujuan ke laba atau ke pelayanan masyarakat
(pengabdian)• Mengidentifikasi proyek-proyek
sistemIdentifikasi dapat berupa sistem informasi untuk: pengendalian
penjualandan pemasaran, pengendalian distribusi, pengendalian
persediaan,pengendalian keuangan• Menetapkan sasaran proyek sistemSasaran proyek harus sama dengan sasaran
perusahaan, usahakan sasarandapat dinilai secara numerik. Misalkan Proyek
sisstem infomasiPengendalian Penjualan dan Pemarasan mempunyai sasaran yaitu :
pangsapasar meningkat sampai 25 % dalam 1 tahun, mengurangi piutang taktertagih
sebanyak 20%.• Menetapkan kendala proyek sistemSering yang
menjadi kendala dalam proyek sistem adalah: batasan dana,batasan waktu, umur
ekonomis proyek, batasan peraturan yang berlaku,batasan organisasi yang tidak
boleh diubah.• Menentukan prioritas proyek sistemBila proyek
sistem mempunyai banyak modul, maka ada modul yangdidahulukan atau di
priotitaskan. Kriteria prioritas nasional dapat berupa:mendapat manfaat dari
penghematan, kemudahan pemakaian sistem,kebutuhan mendesak untuk memperbaiki
kondisi yang tidak dapat ditolelirlagi. Kriteria tidak rasional dapat juga
diterapkan misalkan: minat dandaya tarik bagi manajemen yang berkuasa,
kebanggaan yang ditonjolkan.• Membuat laporan perencanaan sistem.Laporan
Perencanaan sistem adalah tertulis• Meminta persetujuan manajemenDirektur utama
akan menentukan apakah perencanaan sistem ini disetujuiatau tidak.
2. Menentukan proyek sistem yang akan
dikembangkan, dilakukan oleh komitepengarah• Menunjuk team analisProyek pengembangan sistem
biasanya dilakukan oleh suatu team analis.Personil dapat terdiri dari
Departemen Pengembangan Sistem sendiri yangada dalam perusahaan (bila mempunyainya),
ditambah dengan manajermanajeryang terlibat dalam proyek sistem. Bila team
pengembangansistem akan diambil dari luar perusahaan, maka konsultan
pengembangansistem dapat ditunjuk secara langsung atau lewat pelelangan.•
Mengumumkan proyek pengembangan sistemProyek sistem in£ormasi sangat perlu
diumumkan secara terbuka, agarsemua pihak mengerti apa yang diharapkan dari
sistem yang baru.Penjelasan tentang mengapa perubahan harus dilakukan dan
bagaimanaperubahan ini akan mempengaruhi para pekerja dan manajer
secaramenguntungkan. Bila penjelasan tersehut masuk akal, maka banyak orangyang
akan menerima sekaligus menumbuhkan motivasi untuk membantukelancaran proyek
sistem ini.
3. Menentukan proyek sistem yang dikembangkan
oleh analis sistem• Mengidentifikasi kembali ruang lingkup dan
sasaran proyek• Melakukan studi kelayakanStudi kelayakan
adalah studi yang akan digunakan untuk menentukankemungkinan apakah
pengembangan proyek sistem layak diteruskan ataudihentikan. Lama suatu studi
kelayakan tergantung besarnya proyeksistem, dapat hanya per telpon, beberapa
hari, beberapa bulan. Demikianpula biaya studi kelayakan dapat berkisar antara
5% sampai 10% dari nilaiproyek total• Menilai Kelayakan Proyek Sistem:o Kelayakan
Teknis (technical feasibility)Pertanyaan kunci adalah: "Apakah teknologi
ini nantinya dapat diterapkandi sistem?a. Ketersediaan teknologi di pasaran.b.
Ketersediaan ahli yang dapat mengoperasikannyao Kelayakan Operasional
(Operational Feasibility)Pertanyaan kunci adalah: "Dapatkah sistem, nantinya
diterapkan di dalamorganisasi ?a. Kemampuan dari personilb. Kemampuan dari
operasi sistem untuk menghasilkan informasic. Kemampuan pengendalian dari
operasi sistemd. Efisiensi dari sistem
5.
Analisis sistem
Analisis
dan rancangan sistem
informasi merupakan bagian atau tahapan pengembangan sistem. Tahapan-tahapan
pengembangan sistem informasi berhubungan dengan yang lain untuk membentuk
suatu siklus.
Tahapan
analisis sistem merupakan tahapan yang sangat penting karena kesalahan di dalam
tahapan ini akan menyebabkan kesalahan pada tahapan selanjutnya. Proses
analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur
yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan pemecahan masalah yang
timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru (Tata Sutabri, 2004: 88).Menurut
Abdul Kadir (2003: 38) analisis sistem mencakup analisis kelayakan dan analisis
kebutuhan yaitu :
- Analisis kelayakan
Analisis
kelayakan merupakan proses yang mempelajari atau menganalisa permasalahan yang
telah ditentukan sesuai dengan tujuan akhir yang akan dicapai. Analisis
kelayakan digunakan untuk menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang
diusulkan. Tahapan ini berguna untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan
tersebut benar-benar dapat tercapai dengan sumber daya dan dengan memperhatikan
kendala yang terdapat pada permasalahan serta dampak terhadap lingkungan
sekeliling. Lima macam kelayakan dalam merancang sistem informasi yaitu
kelayakan teknik, kelayakan ekonomi, kelayakan operasi, kelayakanhukum dan
kelayakan jadwal.
- Analisis kebutuhan
Analisis
kebutuhan merupakan proses untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan.
Spesifikasi kebutuhan adalah spesifikasi yang rinci tentang pengolahan data
yaitu jumlah data yang harus diproses, waktu pengolahan saat data siap diproses
sampai informasi yang dihasilkan. Spesifikasi ini digunakan untuk membuat
kesepakatan dalam pengembangan sistem.6. Perencanaan sistem umum
Seksi Perencanaan Umum
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pola dan rencana
pengelolaan sumber daya air, analisis kelayakan pengelolaan sumber daya air dan
rencana pengelolaan kawasan lindung sumber air pada wilayah sungai, analisis
mengenai dampak lingkungan, penerapan sistem manajemen mutu, bimbingan teknis
dan pemberdayaan masyarakat dalam penyelenggaraan perencanaan umum. 7.
Evaluasi dan seleksi system
Tahap seleksi sistem merupakan tahap untuk memilih perangkat keras
dan perangkat lunak untuk sistem informasi. Tugas ini membutuhkan pengetahuan
yang cukup bagi yang melaksanakannya supaya dapat memenuhi kebutuhan
rancang-bangun yang telah dilakukan. Pengetahuan yang dibutuhkan oleh pemilih
sistem diantaranya adalah pengetahuan tentang siapa-siapa yang menyediakan
teknologi ini, cara pemilikannya dsb.
8.
Implementasi system
Implementasi sistem adalah cara / pendekatan yang digunakan untuk
meningkatkan efisien dan efektivitas serta kemudahan operasional yang
dijalankan oleh pemakai yang akan mengoperasikan aplikasi tersebut. Adapun
pendekatan yang dilakukan adalah sebagai yang diuraikan dibawah ini. A.
Persiapan Data Master dan Data Awal :Data master dan data
awal merupakan referensi data yang akan digunakan sebagai data valid pada saat
testing dan pelatihan. Agar Data yang ada (Data Legacy) baik yang berbentuk
paper dan paperless dapat dimanfaatkan dalam sistem aplikasi yang baru maka
perlu dilakukan pembuatan sistem aplikasi pendukung untuk melakukan migrasi
data dari format yang lama ke Database format baru dengan tujuan :1. Memiliki data
yang terbaru dan terpusat.2. Memliki
sekuritas / keamanan data yang dirancang dengan sistem clustering database3. Mengikuti
format RDBMS (Relation Data Based Management System)4.
Dapat digunakan (retreave) pada aplikasi lain (SISTEM INFORMASI TERPADU).Pematangan dan migrasi
data merupakan proses terbentuknya data hasil dari survei (raw data) menjadi
informasi (datamart) yang dapat dimanfaatkan oleh sistem yang akan dibangun. Terdapat dua kriteria
raw data yang dapat dimatangkan dan migrasi, yaitu data yang sudah berbentuk
struktur tabel dan data dalam bentuk non-struktur tabel. B.
Penyusunan SOP (Standard Operating Prosedure) SOP – Standard
Operational Procedure merupakan suatu urutan langkah kerja yang telah
ditetapkan oleh manajemen. SOP digunakan untuk menjalankan suatu pekerjaan yang
membutuhkan interaksi dengan unit kerja atau orang lain. SOP digunakan untuk
mengatur kinerja setiap orang / petugas yang terlibat dalam menjalankan SIM RS
ini. SOP harus disusun sesuai dengan modul yang ada dalam SIM RS agar
sistem ini berjalan sesuai dengan kaidah-kaidah prosedur yang baku. Standard Operational
Procedure untuk mengoperasikan SIM RS harus menjelaskan urutan dan aliran
formulir yang berlaku sesuai dengan alur bisnis yang telah ditetapkan. C.
Persiapan Unit Organisasi Pendukung Teknologi Informasi Agar SIM dapat
diimplementasikan dengan baik, maka perlu dibuat suatu unit organisasi
yang menjalankan fungsi :-
Pusat konsultasi Help Desk : Melayani pengguna/operator secara online dari
tempatnya bekerja didalam lingkungan Rumah Sakit-
Pendukung komputasi untuk eksekutif : membantu eksekutif untuk mengoperasikan
komputernya serta penunjanggnya.-
Pengadaan training : Pemberian training kepada staf Rumah Sakit sebagai
operator sistem, administrator sistem, administrator basisdata, atau sebagai
pelatih (trainer to trainer) yang bekerjasama dengan Badan Pendidikan dan
Latihan Internal untuk memberikan sarana dan prasarana pelatihan.-
Pusat konsultasi teknologi : Memberikan konsultasi tentang teknologi informasi
kepada staf Rumah Sakit yang membutuhkan.-
Pengamanan Jaringan : Mengelola keamanan jaringan Rumah Sakit.-
Pusat pelayanan operasional jaringan : Membantu staf Badan yang membutuhkan
pertolongan di bidang jaringan dan mengelola Backbone.-
Administrasi server : mengelola server yang ada seperti web server, mail
server, aplication server, database server, dll didalam lingkungan Rumah Sakit-
Manajemen data : mengelola data secara sistimatis serta mebuat back up data,
tuning data, dll didalam lingkungan Rumah Sakit-
Pengembangan Kebijakan : Merencanakan dan mengembangkan kebutuhan akan piranti
keras dan piranti lunak di lingkup Rumah Sakit sesuai dengan kebutuhannya. Unit
ini bekerjasama dengan unit pelaksana lainnya, diharapkan juga mampu untuk
membuat standarisasi proses dan prosedur kerja, sehingga menjadikan sistem
tersebut stabil yang sudah diuji coba oleh staf Rumah Sakit. D.
Aplikasi : 1. Free text QueryPada prinsipnya fungsi
ini adalah untuk memberikan kemudahan kepada para pemakai dalam mengakses dan
mendapatkan informasi yang ada didalam “Data Bank”. Dengan pendekatan ini
pemakai diibaratkan akan mempunyai jangkauan langsung kepada informasi tanpa
harus melalui pihak ketiga. Dalam hal ini pemakai akan memutuskan sendiri
kriteria informasi apa yang dibutuhkan secara interaktif dengan memilih
kriteria informasi yang tersedia dilayar komputer dan mengkombinasikan kriteria
tersebut untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan yang diinginkannya. 2. GrafikalSesuai dengan kelebihan
dari Personal Komputer, tampilan yang akan dihadapi pemakai dibentuk dengan
menggunakan tampilan grafis yang atraktif, baik bagi fasilitas pemasukan dan
penyajian data, harus tersedia dalam bentuk grafik, sehingga lebih intuitif dan
mudah bagi pemakai dalam mengoperasikan aplikasi. Hal ini diharapkan akan
mendorong pemakai untuk lebih senang menggunakan aplikasi lebih lanjut. 3. Pull Down MenuSesuai dengan pendekatan
kemudahan pengenalan informasi, manusia lebih mudah mengingat nama dibandingkan
dengan kode. Untuk hal tersebut, sistem ini harus dilengkapi dengan fasilitas
untuk menampilkan informasi dengan bentuk tekstual, dibandingkan dengan sistem
kode, sehingga pemakai aplikasi, khususnya pemakai entri data, dalam memasukan
dan melengkapi informasi yang dibentuk, akan dengan mudah memilih informasi
tersebut dengan daftar nama atau uraian yang ditampilkan dilayar, tanpa harus
mengetahui kode apa yang digunakan berhubungan dengan data tersebut. Diharapkan
dengan fasilitas dan pendekatan ini kesalahan pemasukan data akan dapat
dikurangi sampai tingkat yang minimum. 4. Drill Down
FacilityUntuk memahami
permasalahan atau menganalisa informasi, dibutuhkan ketajaman informasi yang
diketahui. Berdasarkan itu, aplikasi ini harus dilengkapi dengan fasilitas yang
memungkinkan pemakai untuk mengeksplorasi informasi dengan lebih rinci.Dari kumpulan informasi
yang dimiliki, pemakai dapat menyaring kriteria yang dipilihnya. Setelah itu
pemakai dapat menampilkan informasi tersebut dilayar dengan menggunakan
fasilitas ‘Display’. Berdasarkan informasi yang telah ditampilkan, pemakai bisa
mengeksplorasi informasi lebih lanjut untuk melihat hal yang lebih rinci dari
suatu jenis informasi. Contohnya adalah bila pemakai menampilkan informasi rangkuman
dari suatu program, maka dengan menyentuh kolom nama program tersebut bisa
melihat rincian atau uraian kegiatan dari program tersebut. Bila ingin dirinci
lebih lanjut, dapat diberi batasan kriteria tambahan, seperti tanggal kegiatan,
penanggung jawab, dan juga referensi lainnya. Seberapa rinci informasi yang
ingin ditampilkan, tergantung seberapa rinci informasi tersebut dibentuk, jadi
tidak dibatasi lagi oleh keberadaan pemrogram komputer. 5. Text ImageDalam mengolah informasi
berdasarkan kebutuhan, diperlukan tampilan gambar yang dapat membantu
merepresentasikan informasi tersebut dengan lebih baik. Dengan fasilitas ini
pemakai dimungkinkan untuk menggabungkan text dan image sekaligus.6. Informasi Yang
ProaktifDengan fasilitas ini,
pemakai dapat memiliki fasilitas untuk mengkombinasikan kriteria informasi yang
dimiliki. Hal ini memungkinkan pemakai memperoleh informasi yang diharapkan
dapat memenuhi suatu kriteria tertentu, dimana dapat membantu pemakai dalam
melakukan analisa kemungkinan yang mungkin terjadi dengan proses yang
dihadapinya. Sebagai contoh pemakai dapat memonitor realisasi anggaran
pelaksanaan suatu program dan juga rencana aktifitas kegiatannya. Berdasarkan
hal tersebut akan dapat diperkirakan apakah akan tersedia anggaran yang cukup
untuk melaksanakan kegiatan kedepan lebih lanjut. 9.
Pemeliharaan sistem
Pemeliharaan
sistem sangatlah penting bagi pengguna sistem. Karena, seringkali penggunaan
sistem operasi menjadi tidak aman karena alasan-alasan seperti:·
Sistem terinfeksi malware aktif
·
Sistem berkas corrupt·
Perangkat keras melemah
Untuk
mencegah hal-hal tesebut, digunakanlah mOS(maintenance Operating system)
yang berfungsi untuk:·
Manajemen Malware yang aktif
·
Pemulihan data (recovery) dan
perbaikan sistem berkas
·
Diagnosa perangkat keras.
mOS tidak menulis
ke disk atau menjalankan kode apapun dari disk, memiliki akses langsung
ke perangkat keras, dan hanya membutuhkan sedikit bagian dari perangkat keras
untuk bekerja dengan sempurna. Selain dengan mOS,
kita juga dapat memelihara sistem (pada windows) dengan cara-cara yang
sederhana seperti:
·
Jangan pernah mematikan power sampai sistem benar-benar sudah shutdown.·
Buatlah backup data-data yang penting.
·
Lakukan defragment setidaknya satu bulan sekali
·
Sisakan sedikitspace kosong di partisi tempat sistem
operasi berada.
·
Gunakan firewall jika anda terkoneksi dengan jaringan.
·
Lakukan pengecekan virus secara rutin.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim).
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini.