1. ISD sebagai salah satu MKDU
Tujuan IPS
Membekali peserta didik dengan
pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupan masyarakat. Membekali peserta didik dengan kemampuan
mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun alternatif pemecahan masalah
sosial yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat. Membekali peserta didik dengan kemampuan
berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan dengan berbagai bidang keilmuan
serta berbagai keahlian. Membekali
peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif, dan hidup yang
menjadi bagian kehidupannya yang tidak terpisahkan. Membekali peserta didik dengan kemampuan
mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan
kehidupan, perkembanganilmu dan teknologi.
Tujuan ISD
Memahami dan menyadari adanya
kenyataan-kenyataan sosial dan maslah-masalah sosial yang ada di dalam
masyarakat. Peka terhadap
masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha
menanggulanginya. Menyadari setiap
masalh sosial yang timbul dala masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya
mendekatinya mempelajarinya secara kritis dan interdisipliner. Memahami jalan
pikiran para ahli dalam bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi
dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam
masyarakat.
Perbedaan dan persamaan ISD dan IPS
Ilmu Sosial Dasar (ISD) dan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) kedua-duanya mempunyai persamaan dan perbedaan. Adapun
persamaan antara keduanya adalah : Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk
kepentingan program pendidikan/pengajaran. Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri
sendiri. Keduanya mempunyai materi yang
terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial. Adapun perbedaan antara
keduanya adalah : Ilmu Sosial Dasar
diberikan di Perguruan Tinggi, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di
Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan. Ilmu
Sosial Dasar merupakan satu matakuliah tunggal, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial
merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan). Ilmu Sosial Dasar diarahkan kepada pembentukan
sikap dan kepribadian, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan kepada
pembentukan pengetahuan dan ketrampilan intelektual.
Ruang lingkup ISD
Kenyataan
social yang ada dalam masyarakat yang secara bersama-sama merupakan masalah
social tertentu., karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau
sudut pandangnya. Konsep / pengertian
tentang kenyataan social dibatasi pada konsep dasar yang diperlukan untuk
mempelajari masalah-masalah social yang dipahami dalam IPS. Masalah-masalah social yang timbul dalam
masyarakat biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-keyataan social yang
antara 1 dengan yang lainnya saling berkaitan
2. Manusia
dan kebudayaan
Unsur-unsur
yang membangun manusia
Ada
dua pandangan yang dapat dijadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur
yang membangun manusia :
Manusia
terdiri dari 4 unsur yang saling terkait yaitu :
Jasad
: badan kasar manusia yang tampak dari luar, dapat diraba dan menempati ruang
Hayat:
mengandung unsur hidup yang ditandai gerak
Ruh:
bimbingan tuhan yang bekerja secara spiritual yang memahami kebenaran
Nafs
:kesadaran tentang diri sendiri
Manusia
sebagai suatu kepribadian memiliki 4 unsur, yaitu :
Id
: merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak
tampak. Merupakan libido murni, atau
energy psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional
Ego
: bagian yang pertama kali dibedakan dengan ID,
disebut kepribadian eksekutif karena peranannya dalam menghubungkan
energy Id ke dalam saluran social yang dapat dimengerti orang lain
Super
Ego : kepribadian yang muncul paling akhir sekitar usia 5 tahun. Super ego
terbentuk dari lingkungan ekternal. Super ego merupakan kesatuan standar moral
yang diterima ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas dalam lingkungan
luar diri
Hakekat
manusia
*)
Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. *) Individu yang memiliki sifat rasional yang
bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial. *) yang mampu
mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol
dirinya dan mampu menentukan nasibnya. *) Makhluk yang dalam proses menjadi
berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
*) Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk
mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik
untuk ditempati *) Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan
ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas *) Makhluk Tuhan yang berarti
ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat. *) Individu yang
sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak
bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam
lingkungan sosial.
Kebiasaan
bangsa timur
Kepribadian
bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang
menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur
pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi.
Kepribadian bangsa timur sangat identik dengan benua Asia khususnya Indonesia.
Kepribadian bangsa timur identik menjunjung nilai kesopanan yang lebih tinggi
dibanding budaya barat. Selain itu, kepribadian bangsa timur khususnya
Indonesia juga lebih terbuka dan ramah tamah serta lebih bersahabat. Bangsa
timur juga amat peduli dengan orang lain hal ini dibuktikan dengan adanya sikap
saling tolong menolong dengan sesama dan bergotong royong. Dan kebanyakan
masyarakatnya lebih agamis. Kepribadian bangsa timur berbeda dengan kepribadian
bangsa barat, dari wilayahnya, lingkungan, gaya hidup, kebudayaan dan
kebiasaannya pun berbeda. menjelaskan tentang kepribadian bangsa timur,sudah
jelas kita semua tau bahwa bangsa timur identik dengan benua Asia. Yang
penduduknya sebagian besar berambut hitam dan berkulit sawo matang, dan
sebagian pula berkulit putih dan bermata sipit. Bangsa timur adalah bangsa yang
dikenal sangat baik dan ramah, mempunyai sifat toleransi yang tinggi dan saling
tolong menolong. Bangsa barat saat berkunjung ke wilayah negara timur, mereka
pasti selalu berpendapat bahwa orang-orang timur itu baik dan ramah. Bangsa
timur dalam berpakaian pun tergolong sopan. mereka pun sangat melestarikan budaya
masing-masing dan mempunyai adat istiadat yang di junjung tinggi.
Definisi
kebudayaan
Kebudayaan
sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan
sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain,
yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan
mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan
serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan
lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat. Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang
kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat
seseorang sebagai anggota masyarakat. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi,
kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Dari berbagai
definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah
sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan
adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya,
berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan
lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat.
Wujud
kebudayaan
Wujud
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan,
aktivitas, dan artefak. 1.) Gagasan (Wujud ideal) Wujud ideal kebudayaan adalah
kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau
disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam
pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka
itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam
karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut. 2.)
Aktivitas (tindakan) Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan
berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan
sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang
saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya
menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya
konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan
didokumentasikan. 3.) Artefak (karya) Artefak adalah wujud kebudayaan fisik
yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam
masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan
didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu
tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud
kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan
karya (artefak) manusia.
Orientasi
nilai budaya
Orientasi
nilai adalah bersifat komplek tetapi terpola..pada prinsip.. yang mengutamakan
tatanan dan langsung pada tindakan dan pikiran manusia yang berhubungan dengan
solusi dalam memecahkan masalah.
Ada
tiga asumsi:
1.
orang dalam semua budaya harus menemukan solusi untuk memecahkan masalah
2.
solusi yang tersedia tidak terbatas
3.
satu solusi cenderung dipilih anggota budaya tertentu. Semua solusi yang potensial
tampak pada setiap budaya.
Orientasi
human nature
Human
nature adalah menunjuk pada karakter pembawaan sifat manusia. Yang dipandang
sebagai berpembawaan baik, jahat atau campuran dari itu. Manusia dipandang
tidak hanya sebagai baik atau jahat tetapi juga untuk merubah dan tidak dapat
berubah. Kita harus mengakui bahwa hubungan manusia sebagai campuran baik dan
buruk sedangkan yang tidak sama adalah sebagai pandangan adalah netral.Ada enam
solusi potensial pada masalah ini yaitu;
1.
manusia yang jahat tetapi dapat merubah
2.
manusia itu jahat tapi tidak dapat dirubah
3.
manusia adalah netral yang respek pada baik dan jahat
4.
manusia adalah campuran baik dan jahat.
5.
manusia itu baik tapi dapat berubah
6.
manuysia itu baik dan tidak dapat berubah
Orientasi
nature/alam -person
Ada
tiga tipe utama yaitu:
1.
menguasai alam: orientasi ini,melihat bahwa semua kekuatan alam dapat mengatasi
masalah
2.
harmoni dengan alam : orientasi ini bahwa disini tidak ada perbedaan antara
kehidupan manusia , sifat dan supernatural.
3.
Penaklukan terhadap alam yang unggul di negara seperti Spanish Amerika, yaitu
kita percaya bahwa tidak ada sesuatu yang dapat dikerjakan untuk mengontrol
alam jika ada ancaman tidak sesuatupun yang dapat terlepas dari bahaya.
Orientasi
waktu
Merupakan
orientasi pada tiga masa yaitu
1.
waktu masa lalu adalah unggul dalam budaya dalam penempatan nilai yang tinggi
pada tradisi di masa lalu
2.
orientasi masa sekarang yaitu dimana orang-orang memberi perhatian yang relatif
kecil pada apa yang dikerjakan pada masa lalu dan pada apa yang akan terjadi
masa depan.
3.
orientasi masa depan dimana memiliki nilai tinggi.
Orientasi
aktivitas
Aktivitas
manusia dapat dilihat dalam tiga cara yaitu:
1.
doing, orientasi ini melibatkan pada tipe aktivitas yang hasilnya tampak pada
eksternal individu yang diukur dengan sesuatu
2.
being adalah merupakan lawan yang exterm dari orientasi doing
3.
becoming merupakan integrasi keseluruhan pada perkembangan diri.
Orientasi
relational
Menurut
Kluckhon dan Strodbeck memisahkan tiga cara untuk mengartikan hubungan dengan orang
lain yaitu:
1.
individualism
orientasi
ini ditandai dengan otonomi individu dengan kata lain individu adalah unik dan
sebagai entitas tersendiri. Prioritas tujuan dan sasaran nya adalah
memprioritaskan pada individu daripada kelompok.Contoh negara yang seperti ini
adalah Amerika Serikat
2.orientasi
langsung atau lineality
orientasi
ini memfokuskan pada kelompok dengan tujuan kelompok adalah lebih utama.
Menurut Kluckhon dan Strodbeck kontinyuitas dari kelompok adalah melalui waktu.
Individu-individu adalah penting hanya untuk anggota kelompok
tersebut.Contohnya beberapanegara aristokrasi di Eropa.
3.collaterality
orientasi
ini memfokuskan pada kelompok tetapi bukan perluasan kelompok melalui waktu.
Agaknya fokus pada perluasan kelompok secara lateral/ ke samping (anggota
kelompok dari individu yang paling dekat dalam waktu dan tempat). Tujuan dari
kelompok ditas kepentingan individu. Pada kenyataannya orang-orang tidak
mempertimbangkannya kecuali vis a vis/ sebagai lawan anggota kelompok. Contoh
identifikasi orang jepang dengan perusahaannya di mana dia bekerja atau
universitas di mana dia belajar.
Penerapan
orientasi
Nilai
orientasi ini digunakan untuk memahami komunikasi dengan strangers. Dengan
mempertimbangkan dua budaya yang tampaknya mirip misalnya inggris dan Amerika
Serikat. Sementara ada juga yang mirip di permukaannya saja ternyata berbeda
orientasinya. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya misunderstanding antara
orang-orang dalam budaya yang berbeda.
Perubahan
kebudayaan
Pengertian
perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena
ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga
tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.
Contoh
:
Masuknya
mekanisme pertanian mengakibatkan hilangnya beberapa jenis teknik pertanian
tradisional seperti teknik menumbuk padi dilesung diganti oleh teknik “Huller”
di pabrik penggilingan padi. Peranan buruh tani sebagai penumbuk padi jadi
kehilangan pekerjaan.
Semua
terjadi karena adanya salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak
berfungsi lagi, sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat.
Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian yaitu : kesenian, ilmu
pengetahuan, teknologi dan filsafat bahkan perubahan dalam bentuk juga
aturan-aturan organisasi social. Perubahan kebudayaan akan berjalan
terus-menerus tergantung dari dinamika masyarakatnya.
Ada
faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan kebudayaan yaitu:
a.
Mendorong perubahan kebudayaan
Adanya
unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah, terutama
unsur-unsur teknologi dan ekonomi ( kebudayaan material).
Adanya
individu-individu yang mudah menerima unsure-unsur perubahan kebudayaan,
terutama generasi muda.
Adanya
faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah berubah.
b.
Menghambat perubahan kebudayaan
Adanya
unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah
seperti
:adat istiadat dan keyakinan agama ( kebudayaan non material)
Adanya
individu-individu yang sukar menerima unsure-unsur perubahan terutama generasi
tu yang kolot.
Ada
juga faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan :
1.
Faktor intern
•
Perubahan Demografis
Perubahan
demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah, akan
mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sektor kehidupan, c/o: bidang
perekonomian, pertambahan penduduk akan mempengaruhi persedian kebutuhan
pangan, sandang, dan papan.
•
Konflik social
Konflik
social dapat mempengaruhi terjadinya perubahan kebudayaan dalam suatu
masyarakat. c/o: konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk
setempat didaerah transmigrasi, untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan
penduduk setempat dalam program pembangunan bersama-sama para transmigran.
•
Bencana alam
Bencana
alam yang menimpa masyarakat dapat mempngaruhi perubahan c/o; bencana banjir,
longsor, letusan gunung berapi masyarkat akan dievakuasi dan dipindahkan
ketempat yang baru, disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi
lingkungan dan budaya setempat sehingga terjadi proses asimilasi maupun
akulturasi.
•
Perubahan lingkungan alam
Perubahan
lingkungan ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara sungai yang
membentuk delta, rusaknya hutan karena erosi atau perubahan iklim sehingga
membentuk tegalan. Perubahan demikian dapat mengubah kebudayaan hal ini
disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan
setempat.
2.
Faktor ekstern
•
Perdagangan
Indonesia
terletak pada jalur perdagangan Asia Timur denga India, Timur Tengah bahkan
Eropa Barat. Itulah sebabnya Indonesia sebagai persinggahan pedagang-pedagang
besar selain berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat
setempat sehingga terjadilah perubahan budaya dengan percampuran budaya yang
ada.
•
Penyebaran agama
Masuknya
unsur-unsur agama Hindhu dari India atau budaya Arab bersamaan proses
penyebaran agama Hindhu dan Islam ke Indonesia demikian pula masuknya
unsur-unsur budaya barat melalui proses penyebaran agama Kristen dan
kolonialisme.
•
Peperangan
Kedatangan
bangsa Barat ke Indonesia umumnya menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk
peperangan, dalam suasana tersebut ikut masuk pula unsure-unsur budaya bangsa
asing ke Indonesia.
Kaitan
manusia dan kebudayaan
Dalam
hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme hidup (living
organism). Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan
secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik
lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial),
maupun kesejarahan. Tatkala seoang bayi lahir, ia merasakan perbedaan suhu dan
kehilangan energi, dan oleh kaena itu ia menangis, menuntut agar perbedaan itu
berkurang dan kehilangan itu tergantikan. Dari sana timbul anggapan dasar bahwa
setiap manusia dianugerahi kepekaan (sense) untuk membedakan (sense of
discrimination) dan keinginan untuk hidup. Untuk dapat hidup, ia membutuhkan
sesuatu. Alat untuk memenuhi kebutuhan itu bersumber dari lingkungan.
Manusia
dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam
kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan
kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya
tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah
diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Kebudayaan
berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan
akal manusia. Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan
itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca
indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang
dapat kita rasakan.
Manusia
dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir
semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia
mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai
1)
penganut kebudayaan,
2)
pembawa kebudayaan,
3)
manipulator kebudayaan, dan
4)
pencipta kebudayaan.
Sebuah
kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau biasa disebut
sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal
perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur
disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena perbedaan umur, ras,
etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan gender,
Ada
beberapa cara yang dilakukan masyarakat ketika berhadapan dengan imigran dan
kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan asli. Cara yang dipilih masyarakat
tergantung pada seberapa besar perbedaan kebudayaan induk dengan kebudayaan
minoritas, seberapa banyak imigran yang datang, watak dari penduduk asli,
keefektifan dan keintensifan komunikasi antar budaya, dan tipe pemerintahan
yang berkuasa.
•Monokulturalisme:
Pemerintah mengusahakan terjadinya asimilaSi kebudayaan sehingga masyarakat
yang berbeda kebudayaan menjadi satu dan saling bekerja sama.
•Leitkultur
(kebudayaan inti): Sebuah model yang dikembangkan oleh Bassam Tibi di Jerman.
Dalam Leitkultur, kelompok minoritas dapat menjaga dan mengembangkan
kebudayaannya sendiri, tanpa bertentangan dengan kebudayaan induk yang ada
dalam masyarakat asli.
•Melting
Pot: Kebudayaan imigran/asing berbaur dan bergabung dengan kebudayaan asli
tanpa campur tangan pemerintah.
•Multikulturalisme:
Sebuah kebijakan yang mengharuskan imigran dan kelompok minoritas untuk menjaga
kebudayaan mereka masing-masing dan berinteraksi secara damai dengan kebudayaan
induk
3. konsep
ilmu budaya dasar dalam kesusastraan
Pendekatan
kesusastraan
IBD,
yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris the
humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti
manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities orang akan
menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities
berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
Untuk
menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu, yaitu the humanities,
disamping tanggung jawabnya yang lain. Apa yang dimasukkan kedalam the
humanities masih dapat diperdebatkan, dan kadang-kadang disesuaikan dengan
keadaan dan waktu. Pada umunmya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni
dan cabang-cabangnya tennasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, clan. sebaginya.
Pada pokoknya semua mempelajari masalah manusia dan budaya. Karena itu ada yang
menterjemahkan the humanities menjadi ilmu-ilmu kemanusiaan, ada juga yang
menterjemahkan menjadi pengetahuan budaya.
Karena
seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah
berkomunikasi. Karena tidak normatif, nilai-nilai yang disampaikannya lebih
fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya.
Hampir
disetiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama,
karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan
untuk menampung hampir semua pemyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk
memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia
mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk memahami alam semesta, yang kemudian
melahirkan ilmu pengetahuan, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk
mengatur hubungan antara sesamanya yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu sosial,
manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian, manusia dan bahasa pada haketnya
adalah satu. Kenyataan inilah mempermudah sastra untuk berkomunikasi.
Sastra
juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah
penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa,
adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagian, kebebasan, dan lainnya yang digarap
oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat
kurang berkomunikasi.
Karena
seni memegang peranan penting, maka seniman sebagai pencipta karya seni juga
penting, meskipun yang lebih penting adalah karyanya. Seniman adalah media
penyampai nilai-nilai kemanusiaan. Kepekaannya menyebabkan dia mampu menangkap
hal yang lepas dart pengamatan orang lain.
IBD
adalah salah satu mata kuliah yang diberikan dalam satu semester, sebagai
bagian dart MKDU. IBD tidak dimaksudkan untuk mendidik ahti-ahli dalam salah
satu bidang keahlian yang tennasuk didalam pengetahuan budaya ( The Humanities
), Akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan
kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan
kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya. Pada waktu menggunakan karya sastra,
misalnya. Mahasiswa tidak perlu mengetahui sejarah sastra, teori sastra, kritik
sastra, dan sebaginya. Memang seperti cabang-cabang the humanities lainnya,
dalam Ilmu Budaya Dasar sastra tidak diajatkan sebagai salah satu disiplin
ilmu. Sastra disini digunakan sebagai alat untuk membahas masalah-masalah
kemanusiaan yang dapat membantu mahasiswa untuk menjadi lebih humanus. Demikian
juga filsafat, musik, seni rupa, dan sebagainya.
Orientasi
the Humanities adalah ilmu : dengan mempelajari satu atau sebagian dart
disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities, mahasiswa diharapkan dapat
menjadi homo humanus yang lebih baik.
Ilmu
budaya dasar yang dihubungkan dan prosa
Prosa
adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme
(rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan
arti leksikalnya. Kata prosa itu sendiri berasal dari bahasa Latin “prosa” yang
artinya “terus terang”. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk
mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karena itu, prosa dapat digunakan untuk
surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media
lainnya.
Prosa
juga dibagi dalam dua bagian, yaitu prosa lama dan prosa baru, prosa lama
adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat, dan prosa
baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Prosa
terbagi atas dua jenis, yaitu prosa lama dan prosa baru.
Lima
Komponen Dalam Prosa Lama :
1.
Dongeng-dongeng
2.
Hikayat
3.
Sejarah
4.
Epos
5.
Cerita pelipur lara
Lima
Komponen Dalam Prosa Baru :
1.
Cerita pendek
2.
Roman/ novel
3.
Biografi
4.
Kisah
5.
Otobiografi
Nilai-nilai
dalam frosa fiksi
Sebagai
seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi)
langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita.
Adapun
nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1.
Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan
kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan
pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian
yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah
atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin
dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh
atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk
mencapai sukses.
2.
Prosa fiksi memberikan infonnasi
Fiksi
memberikan sejenis infonnasi yang tidak terdapat di dalam ensildopedi. Dalam
novel sexing kita dapat belajan sesuatu yang lebih datipada sejarah atau
laporan jumalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan
juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
3.
Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa
fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak
henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4.
Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat
prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman¬pengalaman
dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan labih banyak kesempatan untuk
memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat
berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
Ilmu
budaya dasar yang dihubungkan dengan puisi
Puisi
(dari bahasa Yunani kuno: ποιÎω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create) adalah seni
tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan,
atau selain arti semantiknya. Puisi adalah bentuk karangan yang tidak terikat
oleh rima, ritme ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat.
Kreativitas
Penyair Dalam Membangun Puisinya, yaitu ;
1.
Figura bahasa ( figurative language ) seperti gaya personifikasi, metafora,
perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan
memberi kejelasan gambaran angan.
2.
Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3.
Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi
perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4.
Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai
rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5.
Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan,
sehingga lebih menggugah hati.
Adapun
alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar
adalah sebagai berikut :
1.
Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
2.
Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
3.
Puisi dan keinsyafan sosial.